Posts

Showing posts from July, 2017

Hukum Sula

Image
Berdasarkan manuskrip tertua sejarah Indonesia yang diterbitkan tahun 1818, hukuman mati di Indonesia dilakukan dengan cara disula. Jenis hukuman mati ini salah satu yang paling keji di dunia. Salah seorang saksi mata yang melihat eksekusi itu menggambarkan dengan sangat mengerikan bagaimana hukuman itu dilakukan terhadap seorang budak asal Makassar karena telah membunuh majikannya. "Hukuman yang dijatuhkan di Batavia (Jakarta) sangat berat, terutama kepada orang-orang Hindia. Penyulaan adalah hukuman yang utama dan paling mengerikan," kata John Joseph Stockdale, tahun 1769. Eksekusi mati itu, kata Stockdale, dilakukan pada pagi hari di lapangan terbuka yang berumput. Setibanya di lapangan, terpidana mati itu diletakkan tengkurap dan dipegangi oleh empat orang bertubuh besar. Seorang algojo lalu mengiris bagian bawah tubuh terpidana itu dengan pisau besar sampai bagian tulang besar bagian belakang. Kemudian, sebuah besi sula runcing panjang ditusukkan ...

Misteri Harta Karun 'Flor de la Mar' Rp 34,6 T di Laut Indonesia

Image
Kapal Flor de la Mar konon menyimpan harta karun Rp 34,6 triliun Flor de la Mar adalah kapal laut milik kerajaan Portugis yang dibangun pada tahun 1502. Nama kapal yang artinya bunga laut ini tidak asing lagi dalam sejarah penjajahan Indonesia. Kapal ini menjadi transportasi bangsa Portugis saat membawa rempah-rempah dari Goa dan Malacca. Kapten Alfonso de Albuquerque menahkodai Flor de la Mar yang berisi penuh harta dari Malacca. Menurut sejarah, harta yang ada di Flor de la Mar merupakan harta terbanyak yang pernah dibawa oleh kapal Portugis. Malangnya, pada 20 November 1511, kapal yang berisi harta ini terjebak badai dan hancur di perairan terumbu karang Sumatera. Kepingan emas seberat lebih dari 54.000 kilogram pun tercecer terbawa arus Kala itu, pelabuhan di Lisbon sibuk dengan aktivitas pelayaran ke 'Dunia Baru' yang belum terjamah dan terjajah Bangsa Eropa. Armada yang terdiri atas kapal-kapal tercanggih pada zamannya dikirim ke lautan luas dan ...

Bung Karno, Monas dan Kebudayaan

Image
Monas adalah mimpi Bung Karno tentang Indonesia, mimpi besar Bung Karno tentang sejarah, seorang negarawan berpikir 100 tahun ke depan, ide-idenya mungkin tidak dipahami oleh orang orang di jamannya, tapi ia tetap hidup dalam sejarah itu sendiri. Kenapa Bung Karno sangat concern kepada Kebudayaan, di tahun 1932 Bung Karno bicara dan menggugat tentang modal modal kapital, dengan lagak teatrikalnya Bung Karno menguliahi para hakim hakim di depan Landraad Bandung soal Politik Ekonomi Perkebunan, politik ekonomi modal, dalam kuliah politik itu yang termaktub "Indonesia Menggugat", Bung Karno kemudian menjabarkan di ujung perkataannya soal berdaulat di segala lini, kemudian Bung Karno menggambarkan Indonesia dalam panggung tonil tentang Indonesia Raya, "bangsa yang tumbuh dalam dirinya rasa budaya". Kebudayaan adalah kekayaan utama Republik, inilah bangsa paling kaya di dunia soal Kebudayaan, Bung Karno selalu bermimpi Indonesia menjadi Mercusuar ...

Kisah Heroik Wolter Monginsidi, Siapa Dia

Image
Robert Wolter Mongisidi dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia pada 6 November, 1973. Dia juga mendapatkan penghargaan tertinggi Negara Indonesia, Bintang Mahaputra (Adipradana), pada 10 November 1973. Meski dilahirkan di Malalayang sekarang bagian dari Kota Manado Sulawesi Utara, namun ia memulai perjuangannya melawan penjajah Belanda di Makassar. Nama Lengkap : Robert Wolter Monginsidi Tempat Lahir : Malalayang, Manado Tanggal Lahir : Sabtu, 14 Februari 1925 PENDIDIKAN Hollands Inlandsche School (HIS) Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Sekolah Pertanian Jepang di Tomohon Sekolah Guru Bahasa Jepang. AGAMA Kristen Protestant Seperti juga pahlawan pahlawan muda kita, Kol Slamet Riyadi dan mayor Daan Mogot, Mongisidi dieksekusi oleh tim penembak pada 5 September 1949. Monginsidi meninggal di Pacinang pada usia yang terbilang masih muda, yakni 24 tahun. Anak dari pasangan Petrus Mongisidi dan Lina Suawa ini memulai pendidikannya pada ...

RADEN FATAH , Benarkah Memberontak Kepada Ayahnya Sendiri?

Image
Raden Patah dianggap anak durhaka dan tak tahu balas budi. Sudah diberi kekuasaan, malah menikam ayahandanya sendiri dari belakang. Ia menyerang dan hancurkan kerajaan Majapahit. Fakta sejarah ini sebenarnya yang tidak didukung oleh bukti-bukti yang akurat. Lahir: Palembang, Majapahit 1455 M Meninggal: Demak, Kasultanan Demak 1518 M Nama lahir: Jin Bun Wangsa: Rajasa Pendiri Kesultanan Islam Pertama di Tanah Jawa bergelar Panembahan Jinbun. Berdasarkan Babad Tanah Jawi, Serat kandha dan Naskah Purwaka Caruban Nagari, Raden Patah adalah putra Brawijaya V atau Bhre Kertabhumi, raja terakhir Majapahit (versi babad) dari seorang selir muslim keturunan Tionghoa. Sedangkan Pada Prasasti Padukuhan Duku bertuliskan tentang sang Prabu Girindrawardhana atay Dyah Ranawijaya mengesahkan pemberian tanah perdikan Terialokiapuri di desa Petak, kepada Sri Brahmanaraja Ganggadara oleh dua orang Prabu terdahulu (sebelum masa Girindrawardhana berkuasa). Tidak disebut...

Geger Tjondet

Image
Geger Tjondet Di masa Belanda berkuasa, Betawi banyak melahirkan cerita perlawanan rakyat terhadap ketidakadilan. Sejarah mencatat, sebagian besar upaya pembangkangan itu dipimpin oleh para jagoan bergelar haji Engkong Thalib (65) bercerita dalam nada bangga. Sambil menunjuk reruntuhan gedung tua di pertigaan Condet, ia mengisahkan tentang sebuah perlawanan lama. Ya, hampir seratus tahun lalu, di tempat yang dikenal sebagai Villa Nova itu, para petani Betawi menyabotase sebuah pesta yang dilakukan oleh orang-orang Belanda. Peristiwa itulah yang 4 hari kemudian memantik adu nyawa para petani pimpinan Haji Entong Gendut dengan para serdadu marsose Belanda dan centeng-centengnya di Batu Ampar.Laki-laki dengan 10 cucu itu bercerita, dari generasi ke generasi kisah perlawanan itu terus dipelihara. Biasanya cerita tersebut disampaikan oleh para engkong sebagai bukti,”Kite orang Betawi tidak bisa begitu aje diinjak-injak ame kumpeni,”ujar penduduk asli Kampung Gedong itu...

Penyerbuan mataram ke kerajaan Surabaya sebuah episode sejarah.

Image
 WINONGAN hanyalah sebuah kota kecamatan di wilayah kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, yang letaknya berada di sebelah tenggara Surabaya. Di kota kecil itulah pada 1614, pasukan Mataram yang dipimpin oleh Tumenggung Suratani, mendirikan pusat komandonya sekaligus mengordinasikan serangan Mataram ke daerah timur. Sejak 1614, mulai dari Winongan, balantentara Mataram terus merongrong kekuasaan Surabaya. Serangan demi serangan pun dilakukan ke berbagai wilayah kekuasaan Surabaya di pantai utara Jawa, mulai dari Tuban, Gresik dan terus merangsek ke jantung kekuasaan Surabaya. Ada dua kerajaan yang menjadi musuh utama Mataram, yakni Surabaya di timur dan Banten di barat. Sejak kepemimpinan Panembahan Hanyakrawati (1601-1613), Kerajaan Mataram gigih memperluas pengaruhnya di Jawa. Beberapa tahun menjelang akhir kekuasaanya, Raja yang kemudian setelah meninggal digelari sebagai Panembahan Seda Ing Krapyak itu memang menjalankan politik luar negeri yang aktif. Bah...

Marsinah-pahlawan buruh tanpa nama dan misteri kehilangannya.

Image
Sebelum Membaca Kisah Marsinah.. Baca Dulu Penggalan Lirik Lagu Judul -Marsinah . Kulihat Buruh perempuan Berkeringat Membasahi bumi Yang gelap Energi yang kau curahkan Begitu besar tlah kurasakan Terhanyut dalam kesombongan terlupakan Gemerlap cahayamu Membentangi garis kehidupan Ada lara rintih caci maki Kau hadapi Keringat dan ketegaranmu Mengalir deras tak ternilai Hanya tetes darah dan air mata Yang kau curah Ooo Marsinah Kau termarjinalkan Ooo Marsinah Matimu tak sia sia ---------------------------------------- Marsinah memimpin aksi pekerja PT Catur Putra Surya untuk mendapatkan kenaikan gaji dari Rp 1.700 menjadi Rp 2.250 per hari. Hal ini sesuai dengan instruksi Gubernur KDH TK I Jawa Timur mengeluarkan surat edaran No. 50/Th. 1992 yang berisi himbauan kepada pengusaha agar menaikkan kesejahteraan karyawannya dengan memberikan kenaikan gaji sebesar 20% gaji pokok. Namun aksi itu membuat perusahaan panas. Gaji memang naik, namun akhir...

LEGENDA ASAL USUL NAMA BOJONEGORO

 Pada zaman dahulu kala, di sebelah utara Gunung Kendeng berdiri sebuah kerajaan bernama Malowopati. Rajanya bergelar Prabu Anglingdarma. Ia seorang raja yang arif dan bijaksana serta kaya raya. Wajahnya tampan. Ia suka bertapa dan berkelana mencari pencerahan jiwa. Tak heran jika ia termasuk seorang raja yang disegani oleh kawan maupun lawan karena kelebihan dan kesaktian yang dimilikinya. Konon, Prabu Anglingdarma juga dikaruniai anugerah untuk mengerti dan mengetahui bahasa semua binatang. Ketika Anglingdarma masih berusia muda, ia senang keluar masuk desa. Banyak negeri yang disinggahinya. Semua itu ia lakukan demi menambah wawasan, ilmu pengetahuan, dan pengalaman hidup. "Aku tak akan mengambil seorang istri kecuali titisan dari Dewi Widowati," katanya dalam hati. Anglingdarma terus mengembara, menuruti kata hatinya. Pada suatu waktu, ia berjumpa dengan seorang putri cantik jelita, mengenakan selendang sutra ungu, kembang beludru, dan kebaya sutra kesumba....

Pitung si pendekar Betawi.Mengenal lebih dekat dari sudut pandangnya.

Image
PITUNG Pitung itu bukan nama orang seperti halnya si Jampang atau Sabeni, tapi singkatan dari Pituan Pitulung yang merupakan salah satu organisasi perlawanan rakyat Jakarta yang dibentuk pada tahun 1880 Masehi oleh Kyai Haji Naipin atas saran dari Pejuang Jayakarta dan Sesepuh adat Tempo Dulu. Kyai Haji Naipin adalah seorang yang alim dan juga dikenal sebagai salah satu ahli silat yang handal di kawasan Tenabang. PITUNG didirikan setelah seluruh anggotanya melewati beberapa tes seperti ujian jurus terakhir illmu silat, ujian ilmu agama yang sudah mereka pelajari, ujian ilmu tarekat serta diakhiri dengan khataman Al-Qur'an yang diikuti oleh 7 santri terbaik Kyai Haji Naipin. Setelah dinyatakan lulus maka ketujuhnya dibaiat untuk selalu setia dalam jihad fisabillah, setia terhadap persahabatan, selalu menolong rakyat dan hormat dan patuh terhadap orangtua, ulama dan sesepuh adat. Nama Pitung yang berarti 7 Pendekar Penolong, mengambil dari inspirasi Surat Al Fateha...

Menelusuri agama awal di Nusantara dan kisah dibaliknya

 SEBENARNYA AGAMA APA YANG ADA PERTAMA KALI BERKEMBANG DI NUSANTARA? Agama yang paling awal berkembang di Nusantara adalah Kapitayan. Sebuah kepercayaan yang memuja sesembahan utama yang disebut, “Sang Hyang Taya” yang bermakna hampa atau kosong. Orang Jawa mendefinisikan Sang Hyang Taya dalam satu kalimat, “TAN KENA KINAYA NGAPA” alias tidak bisa diapa-apakan keberadaannya. Untuk itu, supaya bisa disembah, Sang Hyang Taya mempribadi dalam nama dan sifat yang disebut “Tu” atau “To”, yang bermakna “daya gaib”, yang bersifat adikodrati. Dalam bahasa Jawa kuno, Sunda kuno juga Melayu kuno, kata “taya” artinya kosong atau hampa namun bukan berarti tidak ada. Ini adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan sesuatu yang tidak bisa didefinisikan, Tan Kena Kinaya Ngapa, sesuatu yang tidak bisa dilihat, juga tidak bisa diangan-angan seperti apapun. Ia ada tetapi tidak ada. BAGAIMANA DASAR PEMAHAMAN AJARAN TERSEBUT? Dalam sistem ajaran Kapitayan yang begitu sederhana ...

Kisah para Jin Candi Masa kini.

Image
 KISAH PARA "JIN" CANDI MASA KINI Pernah terpikirkan tidak bagi yang sering main ke situs, atau reruntuhan bangunan candi dan melihat ribuan batu-batu yang berserakan itu kemudian dipugar dan diberdirikan kembali oleh orang2 masa kini? Kalau dipikir2 membuat baru dan memugar itu lebih gampang membuat baru, cz memugar itu harus menyusun batuan yang ada, sedangkan membuat baru kita bisa mencetak batu yang dibutuhkan. Nah, ketika pemugaran itu ada orang2 yang bertugas khusus untuk memecahkan masalah ini gaes, mereka adalah pencari batu. Tugas mereka seperti judulnya, mengumpulkan dan mencari pasangan batu yang sudah tersedia di reruntuhan. Hebatnya, mereka ini tanpa teori akademis dan bukanlah orang2 yang masuk jurusan khusus disekolah. Namun hanya mengandalkan insting dan mata batin. Seperti kisah pak Kasiman "Buto Cakil" yang ane dapet dari buku "Bandung Bondowoso Masa Kini " keluaran BP3 Jateng. Loh kok buku? czmau nanya2 langsung belum s...